Pessel, Klikpositif- Iwan Rizon (39) tampak bahagia bisa berkumpul kembali bersama keluarganya. Dua bulan terpisah, kini ia kembali bisa melihat senyum istri dan memeluk kedua anaknya.
Pria dengan sapaan Iwan ini merupakan warga Nagari Taluak, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.ย
Ia terlantar berbulan-bulan usai pergi mengikuti ajakan kenalan dari temannya untuk bekerja membuka rumah makan, di Kalimantan Timur (Kaltim).ย
Ia mengaku, bisa terlantar karena, dari awal tidak memastikan tempat dia bekerja dan siapa orang membawanya, sehingga sampai di sana ia pun merasa tertipu.ย
Meski dengan kondisi itu, ia tetap saja bersyukur. Karena berkat, pertolongan sambungan lidah Wali Nagari dan koordinasi semua pihak terkait, ia bisa kembali melihat senyum istri dan anak-anaknya.ย
“Alhamdulillah sekali, berkat pertolongan Pak Wali, saya bisa di sini. Ini tidak bisa saya lupakan,” ungkap bapak dua anak ini saat ditemui KLIKPOSITIF di Kantor Wali Nagari Taluak didampingi istrinya, Gusma Lotita (35) dan anaknya.
Iwan begitu sangat bahagia bisa berkumpul kembali dengan anak dan istrinya. Meski, kepulangan tidak seperti yang dibayangkan.ย
Ia mengaku, pergi ke Kalimantan Timur itu karena ingin bisa menghidupi dan membiayai anak-anak dan istrinya secara layak dan berlebih.ย
Karena memang, kondisi saat itu katanya di Pesisir Selatan sangat sulit mencari pekerjaan, sehingga memaksa dia harus mencari peluang lain.ย
“Sampai di sana, nyatanya rumah makan ini tidak ada. Jadi rasa kena tipu,” ungkap bapak dua anak ini saat ditemui KLIKPOSITIF di Kantor Wali Nagari Taluak, didampingi
Bahkan sedihnya, kata Iwan, seminggu tinggal di rumah orang yang mengajaknya ke Kalimantan itu tiba-tiba meminta mencari kontrakan dan mencari pekerjaan lain
“Alasannya karena dia tidak sanggup membiayai saya,” ujarnya.ย
Bertahan Hidup dari Belas Kasihan Pemilik Rumah Makan
Dua bulan penuh cerita, secara perlahan, Iwan harus melalui sabar dan kuat dari sejak 3 Desember 2022, hingga tiba di Pessel 2 Februari 2023, lalu.ย
Bertahan hidup tanpa biaya, saat itu Iwan harus terpaksa mengharapkan belas kasihan. Berpindah dari rumah makan ke rumah makan lainnya.ย
“Tidak ada biaya, di sana saya hidupย karena kebetulan ada yang kenal. Jadinya pindah-pindah. Sampai ada yang menampung sampai bisa pulang,” ujarnya.ย
Meski sempat terlantar itu, ia mengaku merasa bangga saat ini. Karena saat kondisi itu, ia diperhatikan orang-orang penting.ย
Ia mengaku, orang-orang penting itu, memperhatikannya, setelah Wali Nagari Taluak mengkoordinasikan dengan semua pihak terkait, hingga Kementerian Sosial.ย
“Dari kementerian itu, sehingga semua lancar di sana. Sebelumnya, ย tidak begitu tanggap,” jelasnya.ย
Ia pulang dengan dua kali transit dari Samarinda ke Balikpapan, Balikpapan ke Jakarta dan Jakarta ke Padang naik pesawat.ย
“Saat itu saya dikasih tiket seharga Rp4.450.000, dan uang saku Rp700.000,” terangnya.ย
Wali Nagari Koordinasikan Pemulangan Iwan dari Dinsos hingga Kementerian
Terpisah, Wali Nagari Taluak, Isar Zen mengaku, sangat bersyukur bisa mendapat laporan terkait warga yang terlantar di Kalimantan tersebut.ย
Ia mengaku, mendapatkan laporan itu, langsung dari istri Iwan yang kehilangan akal membantu suaminya tidak bekerja di Kalimantan.ย
Tidak hanya terlantar karena tidak bekerja, Iwan sebenar dalam ko sisi dengan sakit asam urat saat berangkat ke sana.ย
“Jadi cukup kasihan, ketika itu mendengar,” ujar Wali.ย
Mendengar kondisi itu, Isar Zen dengan sigap mengkoordinasikan hal tersebut kepada Dinas Sosial di Kabupaten Pesisir Selatan.ย
Melalui Dinas Sosial dari Pessel itu, ia mendapat kontak pihak Dinas Sosial dari Samarinda dan Provinsi Kalimantan Timur, hingga Kementerian Sosial.ย
“Dari sini, saya terus dengan gigih mencari solusinya bersama Dinas Sosial Pessel, dan alhamdulillah ada hasilnya,” terangnya.ย
Ia berharap, kondisi yang dialami Iwan, tidak terjadi kepada warga lainnya.ย
Ia mengingat warga untuk bisa berhati-hati ketika mendapat tawaran pekerjaan, apalagi untuk daerah yang sangat jauh.