Solok Kota, Klikpositif – Komisi III DPRD bersama Dinas Pertanian Kota Solok melakukan peninjauan langsung terhadap persediaan hewan kurban untuk Idul Adha 1443 Hijriah, Kamis (7/7/2022). Peninjauan itu sekaligus memastikan stok hewan kurban yang tersedia bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kunjungan itu dipimpin langsung ketua Komisi III DPRD Kota Solok, Yoserizal bersama jajaran. Kemudian turut didampingi kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Ikhvan Marosa beserta sejumlah perangkat dinas. Kunjungan dilakukan terhadap sejumlah penyedia hewan kurban di Kota Solok.
Dalam kunjungan tersebut, tim melihat langsung kondisi hewan yang akan dijadikan kurban pada Idul Adha 1443 Hijriah. Sapi-sapi dan kambing yang akan dijadikan hewan kurban dipastikan bebas dari Penyakit menular yang membahayakan kesehatan.
“Kami menghimbau kepada Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Solok untuk tetap siaga terhadap wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Apalagi, penyakit ini masih terkonfirmasi di beberapa daerah lainnya,βkatanya Yoserizal didampingi anggota komisi III lainnya.
Dalam kesempatan itu, Komisi III memberikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan Dinas Pertanian dalam pencegahan penularan PMK. Hal tersebut sangat efektif dalam menekan penyebaran kasus PMK di Kota Solok.
Masih merebaknya kasus PMK di berbagai daerah di Sumatra Barat, perlu terus diantisipasi oleh Dinas Pertanian Kota Solok. Salah satunya dengan terus memberikan sosialisasi terhadap para peternak dan pedagang sapi kurban. Kemudian memantau keluar masuknya hewan kurban.
“Selain itu, kami juga menyarankan Dinas Pertanian untuk memperketat jalur keluar masuk hewan ternak ke Kota Solok. Jika perlu setiap sapi kurban yang keluar dari kandang harus mengantongi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH),β kata Yoserizal.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Solok, Ikhvan Marosa menjelaskan, seluruh hewan ternak yang ada di Kota Solok semuanya sudah dicek kesehatan untuk memastikan tidak terjangkit PMK. Semenjak merebaknya penyakit tersebut, petugas sudah turun ke lapangan mengecek hewan ternak yang ada termasuk hewan ternak untuk kurban.
“Hingga kini, total sapi yang terpapar PMK di Kota Solok tercatat sebanyak 60 ekor. Dari penanganan yang dilakukan, sebanyak 22 ekor sapi sudah dinyatakan sembuh. Sementara ini, belum ada laporan sebaran terhadap jenis ternak ruminansia lainnya,” papar Ikvan Marosa.
Dalam pencegahan penularan, pihaknya meminta peternak dan pedagang untuk menjaga kebersihan kandang. Selain itu, secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan. Dinas Pertanian juga menyediakan posko pelaporan kasus PMK di UPTD Simpang ambacang, Kelurahan VI Suku.