KLIKPOSITIF – Ekonom senior asal Minangkabau, Rizal Ramli meninggal dunia tadi malam, Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta pukul 19.30 Wib.
Rizal Ramli merupakan sosok yang dikenal sangat aktif di media sosial, terutama Twitter. Tweetnya kerap mengkritik kebijakan pemerintah, baik di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Presiden Jokowi.
Rizal Ramli yang pernah mengenyam pendidikan S-1 Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Doktor Ekonomi Boston University sejatinya pernah menduduki jabatan penting di luar negeri maupun di pemerintahan.
Di tingkat internasional, Rizal pernah dipercaya sebagai anggota tim panel penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama beberapa tokoh ekonom dari berbagai negara lainnya.
Karena ingin fokus mengabdi pada negara dan bangsa Indonesia, Rizal pernah menolak jabatan internasional sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Economic & Social Commission of Asia and Pacific (ESCAP) yang ditawarkan PBB pada November 2013.
Sementara itu karir pemerintahan Rizal Ramli dimulai saat ditunjuk Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) pada 2000 lalu.
Setelah beberapa bulan memimpin Bulog, Rizal Ramli kemudian naik pangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Agustus 2000 menggantikan Kwik Kian Gie.
Pada 12 Juni 2001, Gusdur kembali menggeser posisi Rizal Ramli dan mempercayakannya sebagai Menteri Keuangan. Namun, ia hanya menjabat sebentar hingga 9 Agustus 2001, karena peralihan pemerintahan ke Presiden Megawati.
Setelah tak menjadi menteri, Rizal Ramli beberapa kali dipercaya sebagai komisaris di perusahaan milik negara (BUMN). Di antaranya PT Semen Gresik dan BNI.
Dilansir dari laman CNN Indonesia, karir di pemerintahan Rizal Ramli sempat terhenti di era Presiden SBY. Ia masuk lagi ke pemerintahan pada masa Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode pertama.
Saat itu, ia ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada 12 Agustus 2015.
Lalu, ia kena reshuffle jilid kedua pada Juli 2016 dan posisinya digantikan oleh Luhut Binsar Panjaitan.